Skin Care Saat Breakout #KyuuuAcneStory Part 1

 




Semua orang pasti inginnya punya clear skin, glass skin, glowing skin or anything you name it. Tapi, sering kali dalam perjalanan tersebut, kita harus menghadapi hambatan yang membuat perjalanan kita terhambat.


Mei 2020 adalah awal mula aku breakout, aku yang hobi coba-coba skin care, gonta-ganti skin care karena “penasaran” akhirnya mungkin hal itu yang menjadi boomerang terhadap kulitku, sehingga skin barrier aku perlahan menjadi rusak dan membuat kulitku rentan berjerawat, bahkan lebih dari itu.


Aku yang saat itu bingung, harus bagaimana, sementara orang-orang yang bertemu aku di real life terus menanyakan “kenapa kulitnya jadi begitu”, “kok jerawatan?” dll. Aku semakin insecure.


Please, sebelum kalian lanjut membaca sampai bawah, buat kalian yang sedang breakout please, don’t be panic! Panic will make everything worst!


Akhirnya, Juni 2020 untuk pertama kalinya, aku pergi ke dokter SpKK, karena saat itu aku sudah tidak sanggup lagi dan tidak tahu cara mengatasi jerawat di kulitku. Dokter yang saat itu menangani aku, menyarankan aku untuk lebih minimalist skin care, skin care yang saat itu dianjurkan adalah face wash, toner dan acne spot treatment. Tentunya aku harus mengimbanginya dengan mengonsumsi obat dan vitamin, menjaga pola makan dan jam tidur. Di postingan ini aku hanya akan fokus pada skin care nya saja ya.


Di sini aku mau sharing rangkaian skin care yang bisa digunakan saat breakout berdasarkan pengalaman aku dan berdasarkan rekomendasi dokter kulit yang pernah menangani aku.


1.        Face Wash

*gambar hanya ilustrasi


Dokter menyarankan agar aku menggunakan face wash yang benar-benar diperuntukkan untuk kulit bermasalah, dengan busa yang sedikit dan tentunya aman untuk kulit sensitive. Biasanya kita bisa menemukan face wash ini di drugstore dan harganya cukup pricey dibanding dengan face wash biasa.

 

2.       Toner

*gambar hanya ilustrasi


Saat itu, toner yang aku gunakan adalah toner racikan dari dokternya, aku juga tidak tahu kandungannya apa saja, tapi seingat aku, toner-nya bening seperti air dan ada sensasi dinginnya sedikit. Saat itu dokter bilang kalau tujuan penggunaan toner untuk lebih membersihkan kulit wajahku.

 

3.       Acne Spot Treatment

*gambar hanya ilustrasi


Untuk step yang ini, aku masih pakai racikan dokter pada saat itu, acne spot treatment-nya bentuknya cairan yang ada bubuknya dan dikemas dalam botol kaca, kalau dari baunya, tercium bau sulfur alias belerang yang sangat kuat dan aku harus re-apply itu setiap 2 jam sekali.


Skin care routine nya hanya 3 step saja, tanpa moisturizer bahkan sunscreen. Aku yang biasanya setiap hari pakai moisturizer dan sunscreen, perlu beradaptasi dulu dengan skin care routine aku yang baru itu.


Sebenarnya, memang saat breakout, sebaiknya kita melakukan puasa skin care dan melakukan minimalist skin care. Puasa skin care dimaksudkan agar kulit kita beristirahat dari rangkaian produk-produk yang digunakan, setelah kulit kita beristirahat, kita bisa menggunakan rangkaian skin care lagi perlahan-lahan dan kita juga bisa sambil mengidentifikasi apa penyebab jerawat.


Minimalist skin care, kita hanya menggunakan skin care yang benar-benar dibutuhkan oleh kulit, back to basic skin care routine. Memang ini terbaik, kalau kulit kita saat breakout semakin ditimpa oleh skin care yang berlayer-layer, kulit kita bisa-bisa semakin hancur kondisinya.


Maksud dari dokter, agar aku bisa focus ke penyembuhan jerawatnya dulu, jadi aku tidak perlu rangkaian skin care yang banyak. Sekitar sebulan aku menggunakan rangkaian skin care tersebut, aku merasa kalau kulitku menjadi kering, literally kering sekali sampai rasanya seperti ketarik dan sedikit mengelupas.


No wonder, sebenarnya itu efek dari penggunaan acne spot treatment-nya yang memberikan efek drying pada jerawat. Kulitku rasanya semakin kering, karena aku benar-benar tidak menggunakan skin care tambahan di luar skin care itu dan aku juga sama sekali tidak pakai bedak saat bekerja, bare face 100%.


Saat itu, setelah sekitar satu bulanan aku rutin melakukan tahapan skin care tersebut, aku merasa belum ada perubahan yang signifikan dan terlebih lagi kulitku yang semakin kering membuat aku tidak nyaman. Akhirnya aku memutuskan untuk stop dan beralih ke dokter kecantikan.


Skin care saat breakout ini akan lanjut ke part 2 ya guys :D


Semoga bermanfaat untuk kalian yang sedang struggling dengan acne!



9 comments:

  1. Ah, jadi walaupun sebaiknya diet skincare saat breakout, tapi tetap ada basic skincare yang harus digunakan ya. Noted, noted.

    ReplyDelete
  2. Sedih banget kalau kulit jadi kering selama perawatan. Sejujurnya gonta ganti skincare ini sih yang paling aku hindari Mba. Kalau sudah pakai 1 skincare dan nggak cocok, biasanya lama lagi baru aku berani coba yang sejenis alias bahannya mirip mirip.

    ReplyDelete
  3. pola makan dan jam tidu memang sangat berpengaruh pada kondisi kulit wajah kita yaa, Mba

    ReplyDelete
  4. Membaca tulisan ini aku jadi makin faham bahwa kita harus hati-hati dalam memilih produk yang akan kita pakai. Coba-coba karena penasaran adakah big NO ya mba.. Terima kasih sharingnya..

    ReplyDelete
  5. Pernah ada masa kulitku berjerawat banget, yang aku gak tau penyebabnya. Untungnya sekarang udah gak lagi, hanya sesekali karena hormonal menjelang kedatangan tamu bulanan

    Urusan skincer yang tepat dan cocok untuk kulit memang kayak nyari jodoh. Kudu dicocok2in antara kandungan dan jenis kulosnyammmmmkk

    ReplyDelete
  6. Nah iya niih...zaman aku SMA dulu pernah doonk..ngalamin masa-masa di mana hormonal sedang bagus-bagusnya sehingga memengaruhi kulit. Waktu ke dokter kulit, sarannya menggunakan facial wash yang ada di gambar di atas.

    Alhamdulillah cocok dan aku pakai selama SMA sampai kuliah.
    Kini, aku bisa bebas menggunakan facial wash kesukaanku tanpa break out lagi.

    ReplyDelete
  7. Saya pas jaman-jaman baru masuk SMA tu pernah jerawatan parah wajahku. Breakout kali ya namanya. Makin dipitesin meski diomelin emak. Saya nggak perduli.

    Sebenarnya saya santai. Tapi emak yang nggak santai.

    Setelah itu, saya lupa sih pakai apa hilangnya. Tapi saya nggak ke dokter kulit. Maklum, masih belum ngerti. Terus orang desa juga. Yang merasa bahwa permasalahan begitu saja nggak usahlah bawa-bawa dokter. Hehehe

    Bener sih. Saya cuma rajin cuci muka saja waktu itu.

    Alhamdulillah sekarang, saya bebas jerawat. Hanya muncul kala mau mens aja.

    ReplyDelete
  8. aku pakai corsx malah breakout parahhh.. dulu toner andalanku tuh avoskin. tapi sekarang aku sudah nggak pakai lagi karena diminta ikutin treatment dari dokter dulu.. saking banyaknya jerawat dan bekas2nya nih huhu

    ReplyDelete
  9. Ternyata gonta-ganti skincare itu bahaya juga ya. Berarti kalau udah ketemu ama yang cocok, mending jangan ganti2 ya sekalipun iklannya menggoda hati.

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke Kyuuuuto.com! Silakan, jika ingin meninggalkan komentar, tapi mohon jangan tinggalkan link hidup atau spam, ya! ;)