Buat aku yang kulitnya sensitif, sekarang salah satu pertimbangan aku pilih skin care adalah ingredients-nya yang bisa memberikan efek calming di kulit atau ngga. Ingredient kecintaan kulitku di skin care adalah Centella!

 



Halo!

Berbicara tentang produk body care lokal, mungkin sebagian besar dari kita akan langsung tertuju ke Scarlett. Yup, brand lokal karya Felicya Angelista ini tak henti-hentinya melakukan inovasi terhadap produk-produknya. More importantly, Scarlett juga merupakan brand lokal yang berkomitmen menghadirkan produk yang cruelty free, halal dan juga terdaftar di BPOM. Produk body care-nya Scarlett mengandung Glutathione dan Vitamin E yang baik untuk mencerahkan serta menutrisi kulit.


Sebagai orang yang setiap harinya sering berkendara pakai motor, pasti merasakan punggung tangan punya warna kulit yang lebih gelap dibanding kulit yang lain. Begitupun dengan aku, itu salah satu masalah yang sering aku hadapi karena buat kembali mencerahkan warna kulitnya itu bukan hal yang mudah tapi butuh proses yang cukup panjang huhu. Ada yang pernah mengalaminya juga?


Sejak kulitku jadi acne-prone dan sensitive, jujur aku jadi lebih sulit cari skin care yang cocok. Prioritas aku saat ini kalau cari skin care itu yang pertama, ingredients-nya harus aman untuk kulitku yang sensitive dan acne-prone ini. Pas banget, bulan ini Avoskin baru aja launching produk terbaru mereka yang diformulasikan secara khusus untuk mengatasi masalah jerawat. So happy!

 

 

 


Buat aku, wangi body care itu bisa mempengaruhi mood, kalau body care yang dipakai wanginya pas dan nyaman bisa bikin aku jadi good mood dan begitupun sebaliknya. Makanya, aku selektif pilih body care selain dari fungsinya untuk kulit yang jadi pertimbangan aku adalah wanginya.

 


Salah satu wish list skincare product yang sudah lama ingin aku coba yaitu serumnya The Ordinary yang niacinamide ini. Alhamdulillah kulitku sekarang semakin membaik dan sudah bisa kembali pakai serum. Aku penasaran sekali sama serum ini karena serum ini hype bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Mostly, setiap aku search di youtube tentang acne story/ post inflammatory erythema (PIE) orang-orang luar negeri sana banyak yang pakai The Ordinary ini dan bikin aku makin penasaran.

 



Memasuki usia 20+ aku semakin aware menjaga kulit agar tetap sehat, apalagi area mata karena tanda-tanda penuaan muncul lebih mudah di area mata, seperti haris halus, mata panda, dll. Apalagi jika sering digunakan untuk begadang atau kerja yang membuat area mata kita menjadi lebih rentan.

 

 


Sudah sejak bertahun-tahun lalu, ElshéSkin Radiant Skin Serum jadi wishlist-ku karena banyak beauty influencer yang merekomendasikan produk ini apalagi untuk memudarkan bekas jerawat dan ini juga menjadi salah satu produk best seller-nya ElshéSkin. Resolusi 2021 aku untuk memiliki clear skin, meskipun aku masih struggling dengan bekas jerawat :’).

 

 



Akhir-akhir ini fokus step skincare routine aku adalah di basic skincare, yang meliputi CTMP (Cleanser, Toner, Moisturizer dan Protection aka Sunscreen) kalau di pagi hari. Selain CTMP tersebut, aku juga menambahkan penggunaan serum setelah toner. Sunscreen adalah produk yang nggak boleh di-skip setiap harinya (di pagi hari) bahkan lebih maksimal lagi jika kita rajin re-apply sekitar 3-4 jam sekali.


Sejak setahun lalu, aku lumayan kesulitan cari face wash yang cocok untuk kulit sensitive aku ini. Sampai akhirnya tahun lalu aku ke dokter SpKK dan dokternya menyarankan aku untuk pakai face wash Sebamed Liquid Face & Body Wash pH 5.5 ini, karena beliau bilang ini khusus untuk sensitive skin dan kulit yang bermasalah. Ini kali pertama aku pakai produk Sebamed.

 


Sejauh ini, Scarlett Whitening masih jadi favorit aku dalam memilih body lotion, apalagi setiap body lotion-nya Scarlett Whitening itu wanginya mirip wangi parfum dan tahan lama, jadi, pakai body lotion-nya Scarlett Whitening aja itu sudah seperti pakai parfum juga. Beberapa bulan yang lalu juga aku sudah sempat review body care series-nya Scarlett Whitening, kalian bisa baca di sini, ya.

 


Saat kita membeli skincare tentunya kita memiliki ekspektasi khusus, apalagi jika produk tersebut menyajikan iklan yang sangat menjanjikan, tapi nyatanya skincare itu “cocok-cocokan”. Seringkali kita dipatahkan oleh ekspektasi kita terhadap produk skincare tersebut, alias produk tersebut tidak cocok. Hal ini yang sering sekali terjadi di aku, tentunya merasa rugi sudah pasti karena ujung-ujungnya akan terbuang percuma, bisa saja kita hibahkan atau preloved ke yang membutuhkan. Tapi ternyata ada cara lain agar kita tidak rugi saat menggunakan produk skincare yang tidak cocok tersebut.

 


First cleanser yang aku suka sejak beberapa tahun terakhir adalah micellar water. Meskipun, seharusnya first cleanser itu yang oil based, tapi aku lebih nyaman pakai micellar water. Tapi sejak breakout beberapa bulan lalu, aku sempat skip pakai first cleanser, sempat beralih ke milk cleanser, tapi aku nggak cocok, selain itu kurang nyaman juga. Akhirnya aku baru mulai memberanikan pakai micellar water lagi di tahun 2021 ini.